Monthly Archives: September 2011

Fasilitas Sarana Pra sarana dan Layanan Umum PP Mambaul Ulum Bata Bata

Congkop Bata Bata

Congkop Bata Bata

A. Congkop dan pasarean

Congkop merupakan bahasa madura yang diistilahkan untuk tempat yang digunakan khusus untuk melaksanakan kegiatan ibadah. Congkop di PP. Mambaul Ulum Bata-Bata digunakan untuk semua kegiatan ibadah meliputi shalat berjamaah yang dilaksanakan secara bergantian mengingat kapasitas dan daya tampung musholla umum tidak bisa memenuhi jumlah santri dalah kegiatan sholat berjamaah. Congkop ini didirikan oleh RKH. Abd. Majid dan pada saat itu distatuskan sebagai masjid jami’.
Daya tampung congkop pada awalnya hanya mampu menampung sekitar 80 orang dalam kegiatan shalat berjamah dan sekitar 200 orang dalam kegiatan istighatsah. Setelah diadakan perluasan pada tahun 2003, maka kapasitas congkop kemudian mampu menampung sekitar 250 orang dalam kegiatan shalat berjamah dan sekitar 600 orang untuk kegiatan istighatsah.
Congkop ini dibangun dengan desain yang sifatnya memisahkan antara pengunjung putera dan puteri. Fasilitas yang dapat digunakan di congkop ini adalah sekitar 200 al-Qur’an 30 juz dan 150 eksemplar munjiyat di putera dan di puteri. Di Congkop ini juga disediakan fasilitas tempat wudlu bagi pengunjung putera dan tempat mandi dan wudlu serta mukena untuk pengunjung congkop bagian puteri. Hal ini dilakukan karena congkop tidak hanya dipadati oleh santri melainkan juga dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai penjuru.
Congkop juga digunakan untuk kegiatan istighatsah khusus. Congkop dihadapkan pada pasarean leluhur yang merupakan tempat pemakaman bagi keluarga besar pengasuh PP. Mambaul Ulum Bata-Bata. Di pasarean ini terdapat makam RKH. Abd. Majid bin Itsbat, Ny. Nashihah, RKH. Abd. Qadir bin Abd. Majid, RKH. Ahmad Mahfudz Zayyadi, RKH, Syamsul Arifin bin Ahmad Mahfud, RKH. Abdul Hayyi, R. Abd. Muqit bin Abd. Hamid dan RH. Abd. Aziz bin Abd. Hamid.

B. Musholla

Musholla merupakan tempat untuk mendirikan shalat. Bangunan musholla PP. Mambaul Ulum Bata-Bata pertama kali dibangun pada masa RKH. Ahmad Mahfud Zayyadi dengan daya tampung sekitar 500 orang untuk kegiatan shalat berjamaah dan sekitar 750 orang untuk kegiatan istighatsah dan kajian kitab kuning. Bangunan ini terbuat dari kayu dan masih dipergunakan sesuai dengan fungsinya sampai sekarang.
Kemudian pada periode berikutnya, musholla ini diadakan pelebaran. Bangunan baru mushollah ini tersambung dengan musholla sebelumnya. Sehingga daya tampung musholla ini mampu menampung sekitar 2000 orang dalam kegiatan shalat berjamaah dan 3500 untuk kegiatan istighatsah dan kajian kitab kuning. Musholla ini dilengkapi dengan fasilitas penunjang kegiatan berupa tongkat khutbah, pengeras suara, meja bagi pengasuh dan pendidik pada kajian kitab kuning dan kipas angin.
Sesuai fungsinya, musholla ini pada intinya digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan shalat berjamaah pada shalat Maghrib, Shubuh, Dzuhur dan Ashar. Disamping itu, musholla ini juga digunakan untuk kegiatan kegiatan kajian kitab kuning, istighatsah, pembacaan syaraful anam dan pertemuan tertentu yang perlu melibatkan santri secara keseluruhan. Musholla ini juga digunakan santri untuk menghafalkan alfiyah dan al-Qur’an beserta takrarnya.

C. Asrama Santri

Asrama merupakan tempat santri sebagai pengganti dari rumah yang mereka tinggalkan dalam menuntut ilmu di pesantren. Layaknya fungsi rumah pada umumnya, asrama merupakan tempat bagi santri memenuhi kebutuhanya. Hanya saja kebutuhan yang dapat dipenuhi adalah kebutuhan yang sifatnya diatur oleh undang-undang pesantren. Semua santri memiliki hak pakai bagi asrama yang disediakan. Namun kebebasan penggunaanya tetap dalam koridor undang-undang yang ditetapkan.
Pada awalnya, asrama bagi seluruh santri terbuat dari kayu dan gedek. Hanya saja, setelah terjadinya kebakaran besar pada tahun 1982 M yang menghanguskan sebagian besar asrama santri, dengan dukungan sepenuhnya dari masyarakat, akhirnya pembangunan asrama santri yang baru dilakukan dengan bahan bangunan dari semen, batu dan bata layaknya bangunan sekarang.
Asrama santri memiliki nama dan istilah yang diambil dari urutan huruf alphabet. Berdasarkan kapasitasnya, asrama PP. Mambaul Ulum Bata-Bata dapat diklasifikasikan sebagai berikut;

  • Blok asrama standard
Asrama Standar Blok H

Asrama Standar Blok H

Blok asrama standard adalah asrama gedung yang kapasitas kamarnya mampu menampung santri dalam jumlah maksimal 15 orang santri. Blok asrama jenis ini didesain berhadap-hadapan dan dibagian tengahnya adalah halaman warga asrama yang sudah di-pavin. Blok asrama ini terdiri dari 12 jumlah kamar dengan ukuran luas masing-masing kamar 4 m x 5 m. 11 diantaranya merupakan kamar hunian dan 1 diantarnya difungsikan sebagai kantor asrama. Sehingga blok asrama jenis ini mampu dihuni oleh sekitar 165 warga asrama.

 

  • Blok asrama double standard
Asrama Doble Standard

Asrama Doble Standard

Blok asrama double standard adalah asrama santri yang daya tampungnya mampu dihuni oleh santri maksimal 17 orang. Blok asrama ini didesain dengan saling membelakangi satu sama lain, sehingga masing-masing asrama memiliki halaman sendiri. Blok asrama ini dibangun dengan dua lantai dengan tangga penghubung terletak di bagian tengah, sehingga blok asrama ini terdiri dari 4 asrama terdiri dari blok N, O, P dan blok Q. Masing-masing asrama terdiri dari 9 kamar hunian dan 1 kamar sebagai kantor. Masing-masing kamar berukuran 5 m x 7 m. tiap-tiap asrama ini dihuni oleh sekitar 180 hingga 200 warga asrama.

  • Blok asrama non standard
Asrama Non Standard

Asrama Non Standard

Blok asrama non standard adalah asrama santri yang terbuat dari kayu dan gedek yang ukuran dan desainnya tidak beraturan. Blok asrama ini terdiri dari blok M-1,M-2, R dan blok S. masing-masing blok memilki jumlah kamar yang berbeda-beda. Namun, rata-rata mampu menampung sekitar 250 warga asrama. Tiap-tiap asrama ini dilengkapi dengan kantor khusus.

Disamping terdapat kantor, tiap-tiap asrama dilengkapi dengan sarana standard sebagai penunjang pengelolaan. Sarana penunjang tersebut terdiri dari Mading, Papan tulis, Alat kebersihan dan tempat pakaian. Hal ini dilakukan karena asrama tidak hanya difungsikan sebagai kediaman bagi santri, melainkan tempat dan lingkungan belajar yang akan dirasakan pertama kali oleh santri.

D. Perpustakaan

Perpustakaan Al-Majidiyah

Perpustakaan Al-Majidiyah

Perpustakaan PP. Mambaul Ulum Bata-Bata bernama Perpustakaan Al-Majidiyah. Perpustakaan ini pada awalnya terletak di kompleks Madrasah Timur. namun setelah direlokasi, perpustakaan ini dipindah ke kompleks pesanteran tepatnya di bagian tengah pesantren. Relokasi ini bertujuan untuk mempermudah jangkauan santri dalam memenuhi kebutuhannya terhadap koleksi referensi perpustakaan.
Akhirnya, pembangunan perpustakaan yang baru dibangun dengan luas 6 m x 25 m dengan perencanaan kontruksi dua lantai. Pembangunan lantai dasar selesai dan telah digunakan ini kemudian mengelami kebakaran pada 22 Agustus 2008 sebagai imbas dari kebakaran yang melanda asrama santri pada blok S. sehingga, kebakaran tersebut mengakibatkan kerusakan pada bagian atap dan membakar beberapa koleksi buku dan kitab di dalamnya. Kemudian proses rehabilitasi dilakukan dengan mengubah bangunan tersebut dengan rencana dua lantai dengan cara mengecor bagian atapnya. Setelah itu, perpustakaan dioperasikan kembali dengan menggunakan lantai dasar sambil menunggu penyelesaian untuk pembangunan lantai satu.
Perpustakaan Al-Majidiyah PP. Mambaul Ulum Bata-Bata memiliki koleksi treferensi berupa buku dan kitab yang dapat diklasifikasikan dalam beberapa kategori bacaan. Kategori tersebut terdiri dari ;

NO Subjek Kitab Buku Jumlah
1 Fiqih 63 45 108
2 Hadits 46 15 61
3 Tafsir 26 21 47
4 Nahwu 5  –  5
5 Tshawwuf 19  25  44
6 Faraidl  –  3  3
7  Pendidikan  –  91  91
8  Sejarah  12  29  41
9  Spiritual  –  45  45
10  Psikologi  –  25  25
11  Filsafat  –  8  8
12  Pemikiran  2  92  94
13  Fiksi  –  13  13
14  Biografi  –  18  18
15  Motivasi  –  50  50
16  Renungan  –  37  37
17  Sastra  –  5 5
18  Remaja  –  8  8
19  Politik  –  56 56
20  Sains 98 98
21  Kamus  2  4  6
22 Ensiklopedi  –  14  14
23  Tauhid  2  17  19
Jumlah 177 719 896

Disamping menyediakan koleksi kitab dan buku, perpustakaan Al-Majidiyah PP. Mambaul Ulum Bata-Bata juga menyediakan kaset dalam bentuk CD dan DVD untuk ditayangkan kepada santri. Koleksi kaset CD dan VCD tersebut terdiri dari beberapa pengetahuan keagamaan yang dikomparasikan dengan penjelasan saintis. Jumlah kaset CD dan DVD tersebut sebanyak 49 judul kaset. Penayangan ini mempunyai tujuan untuk melengkapi pengetahuan santri dengan pengalaman audio visual.

E. Mading Pesantren

Mading Pesantren

Mading Pesantren

Informasi marupakan sesuatu yang sangat signifikan pengaruhnya terhadap pertumbuhan pengalaman seseorang. Sehingga media yang secara khusus menjembatani kebutuhan terhadap informasi juga memiliki peran yang juga signifikan. Signifikansi fungsi informasi serta medianya ini perlu dilenjutnkan dengan program khusus.
Dalam hal ini, PP. Mambaul Ulum Bata-Bata menyediakan fasilitas mading pesantren yang rehabilitasinya telah dirampungkan beberapa bulan yang lalu. Mading ini berfungsi untuk;

Mading Pesantren1

Mading Pesantren1

1. Memampangkan Koran,
PP. Mambaul Ulum Bata-Bata dalam memnuhi kebutuhan akan informasi berlangganan dengan Jawa Pos. Koran ini yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi santri. Pemampangan Koran ini juga diimbangi dengan kegiatan sensor. Kegiatan sensor ini bersifat sederhana, yaitu dengan menutup bagian gambar atau foto yang terkesan vulgar dan tidak etis.

2. Menerbitkan Mading pesantren
Mading pesantren juga memiliki fasilitas untuk menjembatani kerativitas santri sehingga bisa dinikmati oleh santri. Dalam hal ini, pengurus pesantren membentuk tim redaksi mading yang diterbitkan tiap bulan satu kali berdasarkan kelender Hijriyah. Nama mading ini adalam MBB yang merupakan singkatan dari Buletin Bata-Bata. Slogan atau brand mading ini adalah “Salaf tapi futuristik”. Mading ini memiliki rubrik dengan penjelasan sebagai berikut ;
1. Salam Redaksi ; Pengantar Tim Redaksi
2. Opini ; Isu dan tema aktual
3. Ma’haduna ; Seputar PP. Mambaul Ulum Bata-Bata
4. Khuluquna ; Etika kepesantrenan
5. Ubuidyah ; Seputar ibadah sehari-hari
6. Ruhiyah ; Motivasi keilmuan
7. Tadabbur ; Renungan
8. Ustadzuna ; Profil tenaga pengajar senior
9. Jejak Sang Mu’allif ; Biografi para intelektual muslim
Secara struktural, tim redaksi merupakan induk dari perpustakaan pesantren. Namun, proses rekruitmennya merupakan hasil dari tindak lanjut pelaksanaan Musabaqah Ma’hadiyah ke-V dengan merekrut pemenang lomba karya tulis dari seluruh cabang dan kategori. Tim redaksi ini nantinya akan diseleksi kembali untuk diteruskan menjadi tim redaksi buletin pesantren.

3. publikasi Informasi umum
Mading pesantren juga dilengkapi dengan fasilitas untuk mempublikasikan informasi dari seluruh instansi yang ada di PP. Mambaul Ulum Bata-Bata untuk disampaikan kepada santri secara umum. Untuk menertibkan publikasi informasi ini, maka pihak instansi yang membutuhkan penyampaian informasi menghubungi pihak petugas. Selajutnya informasi tersebut akan didokumenkan oleh pihak petugas sebagai arsip.

F. Jaminan Pelayanan Kesehatan Santri

G. Instalasi dan pengairan

H. Badan Pengembangan ilmu pengetahuan khusus